Script Lain

Kasus Subang terkuak: Amel disiksa sampai mati, para tersangka menikmati

Beberapa hari lagi kasus Subang akan memasuki hari ke-100, penyidik pasti sudah mendapat banyak tekanan publik agar segera menuntaskan siapa para tersangka Subang ini.

Setidaknya akan ada empat kelompok tersangka yang bakal diumumkan Polisi, yakni pelaku, dalang, orang yang mengetahui, dan orang yang membantu. Di hampir hari ke-100, ada temuan baru yang sekiranya menggambarkan betapa kejinya para tersangka Subang menghabisi Tuti dan Amel.

Kuat dugaan, Amel sengaja disiksa sampai mati. Berbeda hal dengan ibunya Tuti yang hanya sekali hantaman benda tumpul, langsung tak berkutik. Analisa ini disampaikan Anjas di Thailand.

Menurut dia, dari sejumlah data dan foto yang berhasil dihimpun diketahui bahwa Tuti kemungkinan meninggal pada pukul 02.00 dini hari. Sedangkan Amel sekira menjelang jam 05.00 pagi.

“Jeda waktunya memang cukup panjang, apalagi kondisi korban Tuti memang linear. Yakni dia dieksekusi saat sedang tidur. Bagian depannya memang hancur usai dipukul dan langsung meninggal. Di jasad Tuti juga tak ditemukan adanya penyiksaan,” kata Anjas di saluran Youtube-nya, Kamis 25 November 2021.

Para tersangka kok sengaja siksa korban Subang?

Beda hal dengan Tuti, perlakuan berbeda justru dilakukan para tersangka Subang terhadap korban Amel. Gadis berusia 23 tahun itu malah terpantau disiksa sampai meninggal oleh para pelaku.

Ini juga bisa dilihat dari adanya luka bekas sayatan di bawah mata. Ini menunjukkan betapa pelaku ingin menyiksa Amel dan membuatnya sangat menderita sebelum ajal. Bukan cuma di bawah mata saja, ternyata ada banyak luka lain bekas penyiksaan yang dilakukan pelaku.

Tujuannya sama, yakni sengaja ingin menyiksa dia sampai mati. Ajal Amel baru lenyap usai kepalanya dihantam dengan benda tumpul.

“Kemungkinan dia melawan, cuma sekuat-kuatnya wanita melakukan perlawanan tak mungkin juga sampai berjam-jam. Apalagi situasi sudah lelap, sudah dinihari,” katanya.

Didapatinya fakta soal Amel yang disiksa sampai mati tentu menjadi tanda tanya tersendiri. Sebab secara psikologi tentu menggambarkan betapa jahatnya pelaku. Anjas sempat menyangsikan bahwa orang yang tega melakukannya adalah orang-orang yang dekat secara emosional.

“Kenapa pelaku begitu tega membiarkan Amel kesakitan luar biasa, dengan luka-luka itu. Dan penyebab benda tumpul itu yang paling fatal, ada luka di bawah mata, sayatan pisau. Orang ini begitu bencinya dan kesal dengan Amel, sepertinya dia menikmati Amel kesakitan,” katanya.

Alasan belum diumumkan tersangka

Atas sejumlah hal di atas pulalah kemungkinan menjadi alasan kuat bagi tim penyidik mengapa belum juga mengumumkan siapa tersangka Subang.

Sebenarnya, Anjas menganggap Polisi pasti sudah mengantongi dua alat bukti jika hanya untuk sekadar mengamankan nama institusi. Namun penyidik dikatakan tak mau gegabah, dan persetan dengan anggapan banyak orang.

Sebab ada hal besar yang ingin dikejar, yakni mengungkap siapa saja yang terlibat dalam kasus ini.

“Kenapa penyidik belum mengumumkan tersangka dengan tekanan publik yang besar, menurut saya kalau cuma nama baik, mereka sudah bisa tentukan siapa tersangkanya, karena cuma butuh dua alat bukti, bukan barang bukti.”

“Nah karena ada nama-nama orang lain yang kemungkian besar terlibat. Seperti siapa yang masuk kategori, dan sebagainya. Maka itu saya memberikan support mental pada teman-teman penyidik,” katanya seraya menyebut kasus Subang ini sudah memasuki babak akhir dan akan diumumkan tersangka-nya.



Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel