Script Lain

Gak usaha ngerem, Tubagus Joddy langsung lakukan ini usai Vanessa tewas

Tubagus Joddy dan Vanessa Angel. (Foto: Instagram)

Selepas kecelakaan tragis yang menewaskan Vanessa Angel dan Bibi Ardiansyah, polisi melakukan olah TKP. Mobil keluarga Vanessa yang dikendarai oleh Tubagus Joddy menabrak pembatas beton Tol Jombang hingga ringsek.

Polisi menyampaikan kecelakaan tersebut akibat kelalaian sopir. Tubagus Joddy mengaku lelah dan mengantuk hingga kehilangan konsentrasi. Ada temuan mengejutkan pasca kecelakaan terjadi, seperti apa?

Tubagus Joddy tidak injak rem

Hasil olah TKP disampaikan oleh Dirlantas Polda Jatim Kombes Latif Usman. Kecelakaan yang menimpa Vanessa dan suaminya sedemikian parah karena Joddy tidak berusaha memperlambat laju mobil.

“Dari hasil olah TKP didapati hasil kalau kecelakaan bisa separah ini karena sopir (Joddy) tidak berusaha menginjak rem sama sekali. Dari penyelidikan tak ada bekas upaya rem,” katanya dikutip Sapa Indonesia Malam, Jumat 5 November 2021.

Mobil Pajero Sport tersebut terpental cukup jauh. “Kondisi diperparah karena kendaraan membentur persis ujung pembatas beton tol yang ada. Jadi ujungnya yang dihantam, dengan tanpa ada usaha pengereman sama sekali. Sehingga mobil itu kemudian mental sampai 40 meter, terpelanting ke tengah jalan sampai kemudian menghadap ke barat kembali,” katanya. Vanessa dan Bibi yang duduk di sisi kiri menjadi korban paling fatal

Menelepon kerabat

Pasca kecelakaan maut tersebut, Tubagus Joddy langsung berusaha menghubungi teman dan kerabat. Hal itu diungkap oleh Tom Liwafa yang datang pertama kali ke TKP. “Saya tiba-tiba ditelepon istri yang kebetulan di rumah, saya di kantor, saya cukup terkejut saya kira kecelakaan bisa, kemudian driver (Tubagus Joddy) sendiri telepon saya nadanya nangis segala macam, nolongin Gala,” ujar Tom, dikutip dari Celebrities.id.

Tidak hanya dirinya yang dikontak Joddy yang dalam keadaan panik. “Sebelum hubungin istri saya, sopir ternyata sudah hubungi beberapa orang, beberapa teman saya telepon, kebetulan saya tinggal di Jawa Timur, saya yang paling dekat dan gerak paling cepat. Ada beberapa teman lain bergerak ke sana, tapi karena sudah terkoordinasikan ada beberapa teman lanjut dan sebagian kembali,” tutupnya.


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel